1. Istighfar bisa menghapus dosa. Para ulama membatasi bahwa dosa yang bisa dihapus dengan membaca istighfar adalah dosa-dosa kecil, sedangkan dosa-dosa besar bisa dihapus jika dibarengi dengan taubat nashuha.
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ
نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرْ اللَّهَ يَجِدْ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"
(An-Nisa 110)
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada
di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka,
sedang mereka meminta ampun ".
(Al-Anfal:33)
وَأَنْ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا
حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ
مُسَمًّى وَيُؤْتِ
كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ
"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat
kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan
memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada
waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap
orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya".
(Huud : 3)
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا. يُرْسِلْ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
"Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan
hujan kepadamu dengan lebat".
(Nuh: 10-11)
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang didalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal didalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.”
(QS.Ali’Imran: 135-136)
6. Menghilangkan kesusahan dan memudahkan rezeki.
Barang siapa yang
selalu beristighfar, maka Allah akan menjadikan keluh kesah
kegembiaran, kesempitan menjadi keleluasaan.
(HR.Ahmad dan Abu Daud)
Untuk masalah tata cara, sebetulnya tidak ada cara khusus dalam membaca istighfar. Bahkan dianjurkan untuk selalu beristighfar di mana pun kita berada, karena sebagai manusia kita tida terlepas dari kekhilapan, baik sengaja ataupun tidak. Mengenai bacaan istighfar, kita boleh memilih bacaan istighfar yang kita suka, mau yang panjang silahkan, suka yang pendek-pendek juga boleh, tergantung individu masing-masing. Silahkan baca artikel Saya tentang bacaaan istighfar.
Untuk masalah waktu, memang ada hadits yang menunjukkan membaca istighfar pada waktu tertentu, dan pada waktu-waktu ini sebaiknya kita tidak boleh meninggalkan membaca istighfar. Namun ada hadits lain juga tidak membatasi waktu dan tempat dalam membaca istighfar. Yang jelas, biasakanlah tiap hari kita membaca istghfar, tiada hari tanpa istighfar.
Waktu-waktu yang hendaknya dipakai untuk memperbanyak istighfar adalah :
1. Sesudah shalat
2. Waktu sahur
3. Pagi/setelah shalat subuh
4. Malam/setelah shalat maghrib
Untuk masalah bilangan atau berapa kali kita membaca istighfar, memang ada hadits yang membatasi sekian kali untuk bacaan istighfar tertentu. Namun, karena kekhilapan kita tak bisa kita hitung, maka bacalah istighfar sebanyak mungkin sekemampuan kita. Rasulullah saja yang dipelihara dari kesalahan, selalu beristighfar tidak kurang dari 70 kali sehari, lalu bagaimana dengan kita ? Insya Allah, Anda bisa menjawab sendiri.