Pada dasarnya, bacaan sholat jumat hampir sama dengan bacaan sholat wajib atau sholat sunat pada umumnya. Hanya dalam beberapa tempat saja ada sedikit perbedaan. Nah, untuk lebih jelasnya, akan Saya tulis secara lengkap semua bacaan sholat jumat di bawah ini.
Sholat jumat berapa rakaat ? Kita semua tahu bahwa sholat jumat itu dilakukan sebanyak 2 rakaat, sebagai pengganti sholat zhuhur dan khutbah. Sholat jumat hanya wajib dilakukan oleh kaum pria yang sudah baligh dan berakal, sedangkan kaum wanita cukup dengan melakukan sholat zhuhur seperti biasa. Jadi, tidak ada niat sholat jumat bagi wanita.
Adapun jika seseorang berniat sholat jumat dengan melafadzkan bacaan niat sholat jumat sebelum takbiratul ihram, maka itu tidak termasuk niat, sebab seperti yang telah Saya ulas bahwa waktunya niat dalam sholat menurut mazhab Syafi'iyyah adalah ketika membaca takbiratul ihram.
Adapun orang yang melafadzkan niat, seperti dalam sholat jumat, maka membaca lafadz di bawah ini sebelum takbiratul ihram, maka itu diperbolehkan untuk membantu kefokusan niat dalam hati.
Namun karena bacaan tersebut dibaca sebelum takbiratul ihram, maka bacaan tersebut tidak termasuk niat, sebab yang namanya niat itu dilakukan di dalam hati dan waktunya saat takbiratul ihram.
Jadi jika ada orang membaca lafadz niat di atas dan juga dihatinya berniat, maka jadilah sholatnya. Begitu pula jika ada orang yang tidak mengucapkan lafadz di atas namun hatinya berniat, maka jadilah sholatnya. Namun jika ada orang hanya membaca lafadz di atas, sementara hatinya tidak berniat, maka sholatnya belum jadi.
Adapun lafadz niat sholat jumat bagi makmum adalah :
Lafadz di atas berlaku untuk mereka yang melakukan sholat jumat menjadi makmum. Adapun bagi mereka yang melakukan sholat jumat sebagai imam, maka menggantikan lafadz MA-MUUMAN dengan lafadz IMAAMAN.
Begitu lisan Anda selesai membaca niat di atas, maka begitu Anda membaca takbir untuk takbiratul ihrom, niatlah di dalam hati bahwa Anda akan melakukan seluruh rukun sholat jumat dari niat sampai salam pada saat jumat karena melaksanakan kewajiban atau perintah Allah, sambil mengangkat 2 tangan sampai kira-kira ujung ibu jari tangan menyentuh daun telinga dengan posisi telapak tangan menghadap ke kiblat.
Adapaun bacaan takbiratul ihrom itu adalah lafadz :
Begitu Anda mengucapkan A-nya lafadz ALLAAHU, maka disitulah tempatnya niat dan disitulah awalnya Anda mengangkat tangan. Begitu Anda mengucapkan BAR-nya dari lafadz AKBAR, niat sudah selesai dan posisi tangan sudah bersedekap.
Selanjutnya, setelah takbiratul ihram disunatkan membaca doa iftitah. Doa iftitah itu banyak macamnya dan Anda bisa memilih salah satumya. Doa iftitah tidak termasuk rukun sholat, artinya jika Anda tidak membaca doa iftitah, maka sah-sash saja sholatnya, hanya saja tidak akan mendapatkan pahala sunat.
Adapun bacaan iftitah itu diantaranya adalah :
Selanjutnya kita mendengarkan imam membaca Fatihah. Setelah imam membaca Fatihah dan membaca AAMIIN bersama-sama, maka makmum membaca Al Fatihah. Mungkin ada perbedaan pendapat di sini, karena ada yang berpendapat bahwa kalau sudah mendengar bacaan imam, maka tidak usah membaca Fatihah lagi.
Ya, tentu bagi Anda yang berpendapat seperti itu, silahkan saja. Hanya bagi mereka yang bermazhab Syafi'iyyah, maka Anda sebagai makmum pun tetap wajib membaca Fatihah, karena dalam pandangan fiqih Syafi'i, fatihah adalah rukun sholat setiap orang yang sholat, kecuali dalam kondisi makmum masbuq, maka tidak membaca Fatihah pun tidak menjadi masalah.
Disunatkan sebelum membaca Al Fatihah, membaca ta'udz dulu. Walaupun Saya yakin sudah pada hafal, nggak ada salahnya Saya tulis kembali bacaan Al Fatihah di bawah ini.
Selanjutnya, setelah kita selesai membaca Fatihah, kita pun mendengarkan imam membaca surat. Surat yang imam baca untuk sholat jumat, sunatnya adalah Surat Al Munafiqun dan Al Jumu'ah atau Al A'laa dan Al Ghosyiyah. Jadi bagi imam, dianjurkan untuk hafal surat di atas.
Selanjutnya melakukan ruku sambil membaca takbir dan mengangkat tangan. Posisi ruku yang benar adalah telapak tangan memegang tempurung lutut dengan posisi punggung seperti garis lurus dengan kepala. Pada saat ruku, disunatkan membaca tasbih, bisa sekali, 3 kali atau lebih, yakni :
Selanjutnya menuju posisi i'tidal yakni posisi berdiri seperti sebelum ruku sambil mengangkat tangan. Adapun posisi tangan saat i'tidal, ada beberapa pendapat ulama yakni boleh sambil bersedekap dan boleh juga sambil dilepaskan.
Pada saat mau i'tidal, ketika tangan diangkat, disunatkan membaca doa i'tidal yakni :
Anda juga bisa membaca doa lainnya karena bacaan i'tidal pun bervariasi, tidak hanya satu. Hanya saja di sini Saya hanya menulis yang pendek-pendeknya saja.
Setelah i'tidal, barulah kita turun untuk sujud pertama sambil membaca takbir namun tidak perlu mengangkat tangan. Pada waktu sujud, disunatkan kita membaca tasbih sebanyak 1, 3, 7 kali atau lebih dari itu. Bacaan tasbihnya adalah :
Kemudian duduk antara 2 sujud sambil membaca takbir. Posisi duduknya disebut posisi duduk iftirasy yakni menduduki telapak kaki kiri dan menegakkan kaki kanan. Saat duduk ini juga disunatkan membaca doa yakni :
Selanjutnya melakukan sujud ke dua. Caranya dan bacaannya sama dengan sujud ke satu. Setelah sujud ke dua, selanjutnya berdiri untuk melakukan rakaat ke 2 sholat maghrib. Disunatkan duduk dahulu sejenak, sebelum berdiri seperti halnya duduk iftirasy. Duduk ini dinamakan duduk istirahat.
Ketika berdiri, juga sambil mengucapkan takbir, hanya saja untuk menuju rakaat ke 2 ini, Anda tidak perlu mengangkat tangan sampai telinga seperti halnya takbiratul ihram. Cukup baca takbir lalu tangan simpan dalam posisi sedekap.
Selanjutnya mendengarkan imam membaca Fatihah dan seterusanya seperti halnya pada rakaat pertama sampai sujud ke 2. Nah pada rakaat ke 2 ini, setelah Anda melakukan sujud ke 2, Anda membaca tasyahud akhir. Bacaannya adalah :
Sholat jumat berapa rakaat ? Kita semua tahu bahwa sholat jumat itu dilakukan sebanyak 2 rakaat, sebagai pengganti sholat zhuhur dan khutbah. Sholat jumat hanya wajib dilakukan oleh kaum pria yang sudah baligh dan berakal, sedangkan kaum wanita cukup dengan melakukan sholat zhuhur seperti biasa. Jadi, tidak ada niat sholat jumat bagi wanita.
Cara sholat jumat berjamaah
Seperti biasa, setiap akan melakukan sholat, pasti didahukui dengan niat. Niat termasuk rukun sholat, sehingga jika seseorang sholat tapi tanpa melakukan niat dahulu, maka belum jadi sholatnya. Adapun tempat niat itu di dalam hati dan waktunya adalah berbarengan dengan membaca takbiratul ihram.Adapun jika seseorang berniat sholat jumat dengan melafadzkan bacaan niat sholat jumat sebelum takbiratul ihram, maka itu tidak termasuk niat, sebab seperti yang telah Saya ulas bahwa waktunya niat dalam sholat menurut mazhab Syafi'iyyah adalah ketika membaca takbiratul ihram.
Adapun orang yang melafadzkan niat, seperti dalam sholat jumat, maka membaca lafadz di bawah ini sebelum takbiratul ihram, maka itu diperbolehkan untuk membantu kefokusan niat dalam hati.
Namun karena bacaan tersebut dibaca sebelum takbiratul ihram, maka bacaan tersebut tidak termasuk niat, sebab yang namanya niat itu dilakukan di dalam hati dan waktunya saat takbiratul ihram.
Jadi jika ada orang membaca lafadz niat di atas dan juga dihatinya berniat, maka jadilah sholatnya. Begitu pula jika ada orang yang tidak mengucapkan lafadz di atas namun hatinya berniat, maka jadilah sholatnya. Namun jika ada orang hanya membaca lafadz di atas, sementara hatinya tidak berniat, maka sholatnya belum jadi.
Adapun lafadz niat sholat jumat bagi makmum adalah :
اُصَلِّيْ فَرْضَ اْلْجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءًمَامُوْماً لِلَّهِ تَعَالَى
USHOLLI FARDLOL JUM'ATI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN MA-MUUMAN LILLAAHI TA'AALA.
Aku niat melakukan shalat fardu jumat 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, menjadi makmum karena Allah ta'ala.
Lafadz di atas berlaku untuk mereka yang melakukan sholat jumat menjadi makmum. Adapun bagi mereka yang melakukan sholat jumat sebagai imam, maka menggantikan lafadz MA-MUUMAN dengan lafadz IMAAMAN.
Begitu lisan Anda selesai membaca niat di atas, maka begitu Anda membaca takbir untuk takbiratul ihrom, niatlah di dalam hati bahwa Anda akan melakukan seluruh rukun sholat jumat dari niat sampai salam pada saat jumat karena melaksanakan kewajiban atau perintah Allah, sambil mengangkat 2 tangan sampai kira-kira ujung ibu jari tangan menyentuh daun telinga dengan posisi telapak tangan menghadap ke kiblat.
Adapaun bacaan takbiratul ihrom itu adalah lafadz :
الله اكبر
ALLAAHU AKBAR
Allah Maha Besar.
Begitu Anda mengucapkan A-nya lafadz ALLAAHU, maka disitulah tempatnya niat dan disitulah awalnya Anda mengangkat tangan. Begitu Anda mengucapkan BAR-nya dari lafadz AKBAR, niat sudah selesai dan posisi tangan sudah bersedekap.
Selanjutnya, setelah takbiratul ihram disunatkan membaca doa iftitah. Doa iftitah itu banyak macamnya dan Anda bisa memilih salah satumya. Doa iftitah tidak termasuk rukun sholat, artinya jika Anda tidak membaca doa iftitah, maka sah-sash saja sholatnya, hanya saja tidak akan mendapatkan pahala sunat.
Adapun bacaan iftitah itu diantaranya adalah :
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ المُشْرِكِيْن . إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْن لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ المُسْلِمِيًن
INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL-ARDHA, HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN. INNA SHALAATI WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII LILLAAHI RABBIL ‘ALAAMIINA. LAA SYARIIKA LAHU WABIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIINA.”
Sesungguhnya aku menghadapkan mukaku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan berserah diri, dan bukannya aku termasuk dalam golongan musyrik. Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, karena itu aku rela diperintah dan aku ini adalah golongan orang Islam.
Selanjutnya kita mendengarkan imam membaca Fatihah. Setelah imam membaca Fatihah dan membaca AAMIIN bersama-sama, maka makmum membaca Al Fatihah. Mungkin ada perbedaan pendapat di sini, karena ada yang berpendapat bahwa kalau sudah mendengar bacaan imam, maka tidak usah membaca Fatihah lagi.
Ya, tentu bagi Anda yang berpendapat seperti itu, silahkan saja. Hanya bagi mereka yang bermazhab Syafi'iyyah, maka Anda sebagai makmum pun tetap wajib membaca Fatihah, karena dalam pandangan fiqih Syafi'i, fatihah adalah rukun sholat setiap orang yang sholat, kecuali dalam kondisi makmum masbuq, maka tidak membaca Fatihah pun tidak menjadi masalah.
Disunatkan sebelum membaca Al Fatihah, membaca ta'udz dulu. Walaupun Saya yakin sudah pada hafal, nggak ada salahnya Saya tulis kembali bacaan Al Fatihah di bawah ini.
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM
ALHAMDULILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN
ARRAHMAANIRRAHIIM
MAALIKI YAUMIDDIIN
IYYAAKA NA'BUDU WAIYYAAKA NASTA'IIN
IHDINASH SHIRRAATAL MUSTAQIIM
SHIRAATHALLADZIINA AN’AMTA 'ALAIHIM GHAIRIL MAGHDUUBI 'ALAIHIM WALADH DHAAALLIIN
ALHAMDULILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN
ARRAHMAANIRRAHIIM
MAALIKI YAUMIDDIIN
IYYAAKA NA'BUDU WAIYYAAKA NASTA'IIN
IHDINASH SHIRRAATAL MUSTAQIIM
SHIRAATHALLADZIINA AN’AMTA 'ALAIHIM GHAIRIL MAGHDUUBI 'ALAIHIM WALADH DHAAALLIIN
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Yang menguasai di Hari Pembalasan
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan
Tunjukilah kami jalan yang lurus
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang
Selanjutnya, setelah kita selesai membaca Fatihah, kita pun mendengarkan imam membaca surat. Surat yang imam baca untuk sholat jumat, sunatnya adalah Surat Al Munafiqun dan Al Jumu'ah atau Al A'laa dan Al Ghosyiyah. Jadi bagi imam, dianjurkan untuk hafal surat di atas.
Selanjutnya melakukan ruku sambil membaca takbir dan mengangkat tangan. Posisi ruku yang benar adalah telapak tangan memegang tempurung lutut dengan posisi punggung seperti garis lurus dengan kepala. Pada saat ruku, disunatkan membaca tasbih, bisa sekali, 3 kali atau lebih, yakni :
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
SUBHAANA RABBIYAL 'AZHIIMI WABIHAMDIH
Maha Suci Tuhan Yang Maha Besar lagi Maha Terpuji.
Ada juga yang membaca SUBHAANA RABBIYAL 'AZHIIMI tanpa WABIHAMDIH. Itu boleh dan ada dalilnya. Bahkan ada juga lafadz lainnya, silahkan saja mau pilih yang mana, sebab yang menjadi rukun sholat adalah pekerjaan ruku-nya, bukan bacaannya.
Selanjutnya menuju posisi i'tidal yakni posisi berdiri seperti sebelum ruku sambil mengangkat tangan. Adapun posisi tangan saat i'tidal, ada beberapa pendapat ulama yakni boleh sambil bersedekap dan boleh juga sambil dilepaskan.
Pada saat mau i'tidal, ketika tangan diangkat, disunatkan membaca doa i'tidal yakni :
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
SAMI'ALLAAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANAA WALAKAL HAMDU.
Allah mendengar akan sesiapa yang memuji-Nya. Hai Tuhan kami, kepada Engkaulah segala pujian.Anda juga bisa membaca doa lainnya karena bacaan i'tidal pun bervariasi, tidak hanya satu. Hanya saja di sini Saya hanya menulis yang pendek-pendeknya saja.
Setelah i'tidal, barulah kita turun untuk sujud pertama sambil membaca takbir namun tidak perlu mengangkat tangan. Pada waktu sujud, disunatkan kita membaca tasbih sebanyak 1, 3, 7 kali atau lebih dari itu. Bacaan tasbihnya adalah :
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
SUBHAANA RABBIYAL A'LAA WABIHAMDIH
Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi lagi Maha Terpuji
Kemudian duduk antara 2 sujud sambil membaca takbir. Posisi duduknya disebut posisi duduk iftirasy yakni menduduki telapak kaki kiri dan menegakkan kaki kanan. Saat duduk ini juga disunatkan membaca doa yakni :
رَبِ ّاِغْفِرْلِيِ وَارْحَمْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَاِفِنيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
RABBIGHFIRLII WARHAMNII WARFA'NII WAJBURNII WARZUQNII WAHDINII WA 'AAFINII WA'FU 'ANNII
Ya Allah ! ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, dan angkatlah darjatku dan cukuplah segala kekuranganku dan berilah rezeki kepadaku, dan berilah aku petunjuk dan sejahterakanlah aku dan berilah keampunan padaku.
Selanjutnya melakukan sujud ke dua. Caranya dan bacaannya sama dengan sujud ke satu. Setelah sujud ke dua, selanjutnya berdiri untuk melakukan rakaat ke 2 sholat maghrib. Disunatkan duduk dahulu sejenak, sebelum berdiri seperti halnya duduk iftirasy. Duduk ini dinamakan duduk istirahat.
Ketika berdiri, juga sambil mengucapkan takbir, hanya saja untuk menuju rakaat ke 2 ini, Anda tidak perlu mengangkat tangan sampai telinga seperti halnya takbiratul ihram. Cukup baca takbir lalu tangan simpan dalam posisi sedekap.
Selanjutnya mendengarkan imam membaca Fatihah dan seterusanya seperti halnya pada rakaat pertama sampai sujud ke 2. Nah pada rakaat ke 2 ini, setelah Anda melakukan sujud ke 2, Anda membaca tasyahud akhir. Bacaannya adalah :
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وعلى آلِ مُحَمَّد كَمَا صَلَّبْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد. اَلْلَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيْحِ الدَجَّالِ
ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWAATUTH THAYYIBATUL LILLAAH, ASSALAAMU’ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH, ASSALAAMU’ALAINAA WA’ALAA ‘IBAADILLAAHISH SHAALIHIIN. ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH, WAASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH. ALLAHHUMMA SHALLI ‘ALAA MUHAMMAD WA 'ALAA AALI MUHAMMAD, KAMAA SHALLAITA 'ALAA IBRAAHIM, WA 'ALAA AALI IBRAAHIM. WABAARIK ‘ALAA MUHAMMAD, WA 'ALAA AALI MUHAMMAD, KAMAA BAARAKTA 'ALAA IBRAAHIM, WA 'ALAA AALI IBRAAHIM. FIL 'AALAMIINA INNAKA HAMIIDUM MAJIID. ALLAAHUMMA INNII A'UUDZUBIKA MIN 'ADZAABI JAHANNAMA WAMIN 'ADZAABIL QABRI WAMIN FITNATIL MAHYAA WAMAMAATI WAMIN FITNATIL MASIIHID DAJJAAL.
Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah, salam, rahmat, dan berkahNya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh-shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah! Limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. “ Sebagimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. “ Diseluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia.” Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa jahanam dan siksa kubur serta dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari kejahatan fitnahnya dajal.
Selanjutnya setelah imam selesai membaca salam, makmum pun membaca salam sambil menoleh ke kanan dan juga ke kiri. Bacaan salamnya adalah :
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله
ASSALAAMU 'ALAIKUM WARAHMATULLAAH
Keselamatan dan rahmat buat Anda sekalian.
Sampai sini, maka sempurnalah sholat jumat. Selanjutnya Anda tinggal membaca dzikir dan doa setelah sholat jumat atau doa yang biasa dibaca setelah sholat fardhu sesuai kebiasaan. Demikianlah bacaan sholat jumat bagi makmum dan imam sesuai dengan urutan shalat jumat lengkap.
Tag :
Bacaan Sholat,
sholat jumat