Sebelum Saya menuliskan niat sholat dhuha dalam latin dan juga Arab sealigus artinya, kita harus tahu dulu bagaimana posisi niat dalam sholat dhuha. Sebagaimana dalam sholat lainnya, baik sholat fardu maupun sholat sunat, niat merupakan pekerjaan sholat paling pertama dilakukan sekaligus sebagai pembuka sholat.
Jika niatnya betul, sesuai ilmunya, maka insya Allah ke sananya juga akan sah. Tapi kalau niat kita sudah salah, otomatis sholat kita bermasalah. Oleh karena itu, sudah sewajarnya, Anda harus mengetahui ilmu sholat termasuk ilmu niat sholat.
Kita ketahui bahwa niat sholat termasuk rukun sholat yang pertama. Jika niat sholat tidak dikerjakan, maka otomatis yang lainnya juga dianggap tidak ada. Anda melakukan ruku, i'tidal dan seterusnya, tapi lupa tidak melakukan niat, maka sama saja dengan tidak melakukan sholat.
Yang mesti diketahui adalah, yang namanya rukun itu harus ada. Ketika sholat mempunyai 13 atau 17 rukun, maka semuanya harus ada, tidak bisa tidak ada. Tertinggal satu rukun saja, maka dianggap belum melakukan sholat. Begitu juga dalam hal ini dalam masalah niat sholat.
Lalu bagaimana niat sholat yang termasuk rukun sholat itu ?. Mungki Anda menjawab yang namanya niat itu adalah mengucapkan USHOLLII dan seterusnya atau kalimat yang mirip seperti itu. Dalam kitab-kitab fiqih mazhab Syafi'i, mengucapkan ushollii dan sejenisnya bukanlah termasuk niat.
Niat sholat yang benar adalah di dalam hati. Adapun jika niat itu diucapkan, maka itu bertujuan untuk menguatkan hati, terutama khususnya bagi mereka yang dilanda waswas, sebab terkadang ada orang yang ketika niat tidak dibaca, serasa belum niat dan malah menimbulkan waswas.
Sama halnya jika Anda sebagai suami berniat mau berangkat ke kota mencari uang. Maka ketika hati Anda punya maksud seperti itu, itu sudah dikataka niat. Adapun ketika niat itu diucapkan di depan istri, maka maksudnya adalah untuk memperkuat maksud suami bahwa dia betul-betul mau berangkat mencari nafkah, bukan untuk tujuan lain, sehingga melahirkan doa dari istri untuk kesuksesan suaminya.
Begitu pun dengan niat dalam sholat. Kenapa para ulama dauhulu mensunatkan niat sholat itu diucapkan. Ini adalah supaya melahirkan kekuatan orang yang sholat bahwa dia sholat hanya karena Allah, bukan karena yang lainnya. Jika perasaannya sudah seperti itu, maka timbullah dalam dirinya jika sholat itu dilihat oleh Allah dan menimbulkan rasa khusyu.
Kalau sholat sudah khusyu, tentu saja pahala yang besar bagi mereka yang melakukanya dan tentu saja akan mendapatkan kepuasan batin sudah berjumpa dengan Allah. Kalau dia sudah bisa berjumpa dengan Allah, maka benarlah firman Allah : "Sesungguhnya sholat itu bisa mencegah keburukan dan kemunkaran". Mustahil bagi mereka yang 5 kali berjumpa dengan Allah secara khusyu, melakukan perbuatan dosa, sebab pasti akan merasa malu.
Jadi, itulah dasarnya kenapa para ulama mazhab Syafi'i mensunatkan melafalkan niat sholat termasuk dalam hal ini niat sholat dhuha. Namun jika sahabat berkeyakinan atau tidak suka melafalkannya karena memang justru lebih enak atau lebih khusyu, itu tidak masalah, sebab dalam mazhab Syafi'i pun, orang yang niat sholat diucapannya saja tanpa niat di hati, sama saja dengan tidak melakukan niat, artinya sama saja dengan tidak sholat.
Jadi dalam mazhab Imam Syafi'i, niat yang sholat diakui benarnya adalah di dalam hati. Adapun di dalam ucapan, hanya sebagai penguat saja. Jika niat hanya diucapa saja tanpa ada di dalam hati, jelas itu keliru dan sholatnya tidak jadi.
Lalu bagaimana niat sholat dhuha yang benar ? Jika Anda melakukan sholat dhuha 2 rakaat, maka niatnya adalah :
Itulah gambaran niat sholat dhuha dalam latin, Arab dan artinya. Mengenai doa mustajab dan dzikir setelah sholat dhuha serta waktu sholat dhuha dan perihal panduan sholat dhuha lainnya, bisa Anda cari di kolom search di blog ini, sebab telah Saya ulas tempo hari.
Jika niatnya betul, sesuai ilmunya, maka insya Allah ke sananya juga akan sah. Tapi kalau niat kita sudah salah, otomatis sholat kita bermasalah. Oleh karena itu, sudah sewajarnya, Anda harus mengetahui ilmu sholat termasuk ilmu niat sholat.
Kita ketahui bahwa niat sholat termasuk rukun sholat yang pertama. Jika niat sholat tidak dikerjakan, maka otomatis yang lainnya juga dianggap tidak ada. Anda melakukan ruku, i'tidal dan seterusnya, tapi lupa tidak melakukan niat, maka sama saja dengan tidak melakukan sholat.
Yang mesti diketahui adalah, yang namanya rukun itu harus ada. Ketika sholat mempunyai 13 atau 17 rukun, maka semuanya harus ada, tidak bisa tidak ada. Tertinggal satu rukun saja, maka dianggap belum melakukan sholat. Begitu juga dalam hal ini dalam masalah niat sholat.
Lalu bagaimana niat sholat yang termasuk rukun sholat itu ?. Mungki Anda menjawab yang namanya niat itu adalah mengucapkan USHOLLII dan seterusnya atau kalimat yang mirip seperti itu. Dalam kitab-kitab fiqih mazhab Syafi'i, mengucapkan ushollii dan sejenisnya bukanlah termasuk niat.
Niat sholat yang benar adalah di dalam hati. Adapun jika niat itu diucapkan, maka itu bertujuan untuk menguatkan hati, terutama khususnya bagi mereka yang dilanda waswas, sebab terkadang ada orang yang ketika niat tidak dibaca, serasa belum niat dan malah menimbulkan waswas.
Sama halnya jika Anda sebagai suami berniat mau berangkat ke kota mencari uang. Maka ketika hati Anda punya maksud seperti itu, itu sudah dikataka niat. Adapun ketika niat itu diucapkan di depan istri, maka maksudnya adalah untuk memperkuat maksud suami bahwa dia betul-betul mau berangkat mencari nafkah, bukan untuk tujuan lain, sehingga melahirkan doa dari istri untuk kesuksesan suaminya.
Begitu pun dengan niat dalam sholat. Kenapa para ulama dauhulu mensunatkan niat sholat itu diucapkan. Ini adalah supaya melahirkan kekuatan orang yang sholat bahwa dia sholat hanya karena Allah, bukan karena yang lainnya. Jika perasaannya sudah seperti itu, maka timbullah dalam dirinya jika sholat itu dilihat oleh Allah dan menimbulkan rasa khusyu.
Kalau sholat sudah khusyu, tentu saja pahala yang besar bagi mereka yang melakukanya dan tentu saja akan mendapatkan kepuasan batin sudah berjumpa dengan Allah. Kalau dia sudah bisa berjumpa dengan Allah, maka benarlah firman Allah : "Sesungguhnya sholat itu bisa mencegah keburukan dan kemunkaran". Mustahil bagi mereka yang 5 kali berjumpa dengan Allah secara khusyu, melakukan perbuatan dosa, sebab pasti akan merasa malu.
Jadi, itulah dasarnya kenapa para ulama mazhab Syafi'i mensunatkan melafalkan niat sholat termasuk dalam hal ini niat sholat dhuha. Namun jika sahabat berkeyakinan atau tidak suka melafalkannya karena memang justru lebih enak atau lebih khusyu, itu tidak masalah, sebab dalam mazhab Syafi'i pun, orang yang niat sholat diucapannya saja tanpa niat di hati, sama saja dengan tidak melakukan niat, artinya sama saja dengan tidak sholat.
Jadi dalam mazhab Imam Syafi'i, niat yang sholat diakui benarnya adalah di dalam hati. Adapun di dalam ucapan, hanya sebagai penguat saja. Jika niat hanya diucapa saja tanpa ada di dalam hati, jelas itu keliru dan sholatnya tidak jadi.
Lalu bagaimana niat sholat dhuha yang benar ? Jika Anda melakukan sholat dhuha 2 rakaat, maka niatnya adalah :
USHOLLII SUNNATADH DHUHAA ROK'ATAINI LILLAAHI TA'AALA
Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah Ta'ala
Itulah gambaran niat sholat dhuha dalam latin, Arab dan artinya. Mengenai doa mustajab dan dzikir setelah sholat dhuha serta waktu sholat dhuha dan perihal panduan sholat dhuha lainnya, bisa Anda cari di kolom search di blog ini, sebab telah Saya ulas tempo hari.
Tag :
niat sholat,
Sholat Dhuha