Niat Puasa Bayar Hutang Ramadhan Tahun Lalu


Niat Puasa Bayar Hutang Ramadhan Tahun Lalu

Niat puasa bayar hutang Ramadhan tahun lalu termasuk juga rukun puasa yang wajib dilakukan. Puasa bayar hutang Ramadhan ini harus segera dilaksanakan sebelum Ramadhan selanjutnya tiba, sebab jika kita masih tidak sempat membayar puasa, maka kewajiban kita bertambah yakni mengqadha puasa dan juga membayar fidyah 1 mud per hari puasa yang ditinggalkan.

Oleh karena itu, segera lakukan puasa qadha jika kita masih punya tanggungan puasa Ramadhan tersebut. Caranya bisa dilakukan tersendiri di hari-hari biasa atau disatukan dengan puasa sunat, misanya puasa Senin Kamis.

Puasa Senin Kamis adalah salah satu puasa sunah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad. Ada kalanya seseorang yang puasa Ramadhannya belum tuntas karena faktor usia (halangan), berniat mengganti puasa yang hilang dengan puasa pada hari Senin atau Kamis.

Puasa Ramadhan adalah wajib bagi umat Islam yang dewasa dan berakal sehat. Namun, tidak semua muslim bisa menyelesaikan puasa Ramadhan secara penuh, contohnya wanita yang sedang mengalami menstruasi.

Ketika seorang wanita sedang haid, maka pada hari-hari tersebut dia tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Wanita yang sedang haid wajib mengganti puasa yang ditinggalkannya di hari lain di luar Ramadhan.

Orang yang berhak atas Qadha Puasa Ramadhan

Tak hanya wanita yang sedang menstruasi, orang yang tidak bisa menjalankan puasa Ramadhan karena kendala juga bisa menggantikakannya di hari lain. Orang yang masuk dalam kelompok ini adalah orang sakit yang masih memiliki harapan sembuh, pelancong (orang yang sedang dalam perjalanan jauh), atau ibu hamil atau menyusui.

Allah berfirman dalam Surah al-Baqarah: 184, "... Siapa di antara kamu yang sakit atau sedang dalam perjalanan (kemudian dia membatalkan puasa), maka (wajib baginya untuk berpuasa) sebanyak hari yang tersisa di hari-hari lain. mereka yang sulit (jika tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan orang miskin ... "

Tata Cara Puasa Qadha Ramadhan

Kekurangan jumlah puasa selama Ramadhan harus diganti pada hari-hari lain di luar bulan tersebut. Puasa qadha dapat dilakukan dengan dua cara yaitu berturut-turut sesuai dengan jumlah hari puasa yang tersisa, atau secara terpisah selama jumlah hari puasa yang tersisa terpenuhi.

Nabi Muhammad SAW. Berkata, "Qadha (puasa) Ramadhan, jika dia mau, maka dia dapat melakukannya secara terpisah. Dan jika dia mau, maka dia dapat melakukannya secara berurutan." (H.R. Daruquthni, dari Ibn 'Umar).

Melihat hal tersebut, misalnya seseorang yang ingin mengubah puasa Ramadhan sebanyak 6 kali, boleh memilih untuk menjalankannya 6 hari berturut-turut, atau pada hari-hari tertentu ia dapat menjalankan ibadahnya, dengan syarat tinggal total 6 hari.

Kebajikan hari Senin dan Kamis

Senin dan Kamis adalah hari istimewa bagi umat Islam. Pada dua hari ini, perbuatan manusia dilaporkan setiap minggu di hadapan Tuhan. Pada dua hari itu, karena pintu surga dibuka, umumnya orang mendapat ampunan dari Allah.

Nabi Muhammad SAW. bersabda, “Pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Jadi pada hari itu setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah akan diampuni kecuali antara dirinya dan dirinya sendiri saudaranya ada permusuhan.” Kemudian dikatakan, "Lihatlah kedua orang ini sampai mereka berdamai ..." (H.R. Muslim).

Dalam bentuk lain, disebutkan, “Amalan ibadah manusia diperiksa di hadapan Allah dua kali seminggu, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Kemudian semua orang beriman diampuni atas dosa-dosanya, kecuali hamba yang terjadi permusuhan antara dia dan saudaranya. .. "(HR Muslim)

Prioritas Puasa Senin Kamis

Puasa Senin dan Kamis adalah salah satu puasa sunah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad. Beliau terutama berpuasa pada dua hari ini. Dalam riwayat Abu Qatada, Rasulullah pernah ditanya tentang puasa senin kamis. Dia menjawab, "Hari itu saya lahir, pada hari itu saya diutus, (dan pada hari itu) al-Qur'an diturunkan kepada saya."

Dalam riwayat lain dari Usamah, ketika ditanya tentang puasa Senin Kamis, Rasulullah menjawab, "Dua hari ini adalah hari-hari ketika amalan diperlihatkan di hadapan Tuhan semesta alam, dan aku ingin ketika amal perbuatanku diperlihatkan, aku dalam keadaan puasa.”

Qadha Puasa Ramadhan pada hari Senin dan Kamis

Seseorang yang ingin menjalankan puasa qadha Ramadhan pada hari Senin atau Kamis, tidak perlu menggabungkan niat puasa qadha dengan niat puasa Senin dan Kamis. Apa yang perlu dilakukan adalah melafalkan niat puasa qadha, karena puasa qadha adalah wajib.

Jika kemudian dia mendapat pahala puasa Senin atau Kamis karena berpuasa pada hari itu maka itu adalah kewenangan Allah. Niat qadha puasa Ramadhan sendiri, dibaca pada malam hari seperti saat seseorang berpuasa Ramadhan, dengan pengucapan bahasa arab sebagai berikut.

Bacaan Niat Puasa Senin Kamis Sekaligus Membayar Hutang Puasa Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA GHADIN 'AN QADHĀ'I FARDHI SYAHRI RAMADHĀNA LILLÂHI TA'ÂLÂ.

"Saya berniat puasa qadha bulan Ramadhan besok karena Allah Ta'ala."

Pernyataan ini didasarkan pada aturan 'IDZA IJTAMA AMRANI FII JINSIN WAHIDIN WALAM YAKHTALIF MAQSHUDUHUMA DAKHALA AHADUHUMA ALAL AKHAR.' Artinya, 'Jika ada dua hal dari satu jenis, yang satu tidak meniadakan yang lain, maka yang satu itu masuk ke yang lain.'

Selain dua pahala tersebut, seorang muslim juga bisa mendapatkan tiga pahala dalam satu ibadah. Kemudahan inilah yang membuat Islam istimewa. Penjelasan ini bisa dibaca di situs Islam Question and Answer yang mengutip Ar-Ramli dalam Nihaayat Al-Muhtaaj. Pelaksanaan ibadah gabungan ternyata menarik perhatian para ulama.

Jika seorang Muslim berpuasa di bulan Syawal untuk membayar hutang, memenuhi janji, karena alasan lain, atau pada hari tertentu seperti Asyura, maka dia juga akan diberi pahala untuk ibadah sunnah ini.

Ini tercatat dalam fatwa pengikut Al-Baarizi, Al-Asfooni., An-Naashiri, 'Ali ibn Saalih al-Hadrami, dan lain-lain. Tapi dia tidak akan mendapatkan pahala penuh atas ibadahnya, apalagi jika hutang puasa Ramadhan ditebus dengan Syawal.

Dengan penjelasan tersebut, seorang muslim tidak perlu khawatir jika ingin berpuasa pada hari senin kamis dan segera melunasi hutangnya. Jadi bagi yang ingin menggabungkan dua puasa, mereka berniat untuk membayar hutang puasa Ramadhan saja sudah cukup.

Demikianlah penjelasan niat membayar hutang puasa Ramadhan tahun lalu yang bisa digabung dengan doa niat puasa qadha dan Senin Kamis atau bisa digabung dengan niat puasa qadha Ramadhan dan puasa sunnah pada umumnya.

Bacaan niat puasa mengganti puasa Ramadhan tahun lalu di atas tidak ada perbedaan baik buat mereka yang niat puasa ganti Ramadhan karena haid atau karena sakit atau karena sebab lainnya. Juga tidak ada perbedaan pada saat bersamaan dengan puasa sunahnya, baik itu niat puasa ganti ramadhan di hari Kamis, Senin, puasa Daud, puasa Asyuro atau yang lainnya.

Jadi doa niat puasa bayar hutang di bulan Ramadhan di atas bisa dibaca pada waktu kapan saja dan bersamaan dengan puasa sunat apa saja, tidak harus Senin Kamis saja.

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Selain artikel ini, juga banyak dicari tema lain seperti niat buka puasa qadha, niat keramas puasa qadha dan niat puasa nyaur utang Ramadhan.




Back To Top