Niat Adus Haid Bahasa Sunda


Tak salah rasanya kalau Saya menulis niat adus haid Bahasa Sunda, walaupun blog ini memakai Bahasa Indonesia. Mungkin banyak juga ibu-ibu dan kaum hawa orang Sunda yang mau tahu bagaimana bacaan niat mandi habis haid dengan Bahasa Sunda.

Secara umum, mandi wajib atau yang disebut juga mandi junub dalam Islam merupakan ritual yang wajib dilakukan oleh umat Islam. Mandi wajib biasanya dilakukan dengan tujuan membersihkan hadtas besar seperti haid, nifas, atau habis berkumpulnya antara pria dan wanita.

Jika mengalami salah satu hal yang disebutkan di atas, maka wajib mandi. Dan untuk melakukannya, Sobat perlu mengetahui pembacaan niat atau doa dan cara yang tepat.

Bagi wanita, menjadi wanita adalah hal yang sangat istimewa karena ada lebih banyak hal yang dia miliki daripada pria. Salah satunya adalah haid. Terjadinya menstruasi merupakan salah satu proses terjadinya dinding rahim yang terlepas karena tidak terjadi ovulasi. Ini juga menandakan bahwa pada satu masa ovulasi Sobat tidak hamil.

Semua wanita dewasa mengalami menstruasi. Masa ketika darah keluar setiap bulan karena tidak dibuahi. Periode ini akan kedaluwarsa setelah 7 hingga 15 hari peluruhan. Setelah itu, semua wanita muslimah harus mandi besar.

Saat haid, Sobat tidak diperbolehkan sholat lima waktu, membaca Al-Qur'an, menyentuh atau membawa mushaf Al-Qur'an, berdiam diri di masjid, berhubungan, tawaf mengelilingi Ka'bah serta puasa di bulan Ramadhan.

Jika Sobat melakukannya, Sobat justru akan berdosa dan ibadah Sobat tidak diterima oleh Allah SWT. Setelah selesai haid, Sobat bisa berpuasa kembali dengan syarat wajib mandi terlebih dahulu.

Namun demikian, meski wanita yang sedang menstruasi dilarang melaksanakan shalat wajib atau sunnah, namun wanita yang sedang menstruasi tetap harus melakukan ibadah lainnya seperti dzikir kepada Allah SWT. Memuji Asma Allah itu contohnya menghafal Asmaul Husna, mempelajari, dan memahami terjemahan Al-Quran, atau dengan membaca dan menghafal kitab Hadits lainnya.

Perintah Adus Setelah Haid

Dasar dari wajibnya mandi tersebut terdapat dalam Alquran, yaitu di Alquran surat Al-Maidah ayat 6 dan An-Nisa ayat 43.

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (Al-Maidah ayat 6)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” (An-Nisa ayat 43)

niat adus haid bahasa sunda

Gambar : liputan6.com

Cara Adus Haid

Oleh karena adus haid merupakan mandi wajib, maka rukun mandi wajib setelah haid harus dipenuhi agar mandinya dinyatakan sah dan perempuan selepas haid menjadi suci kembali. Sebenarnya mandi wajib bagi wanita setelah haid tidak ada bedanya dengan wajib mandi di hari-hari besar lainnya.

Bagi wanita yang sudah haid, jika kesulitan dengan rambut yang tebal, maka diperbolehkan untuk menggulungnya saat wajib mandi. Cara adus haid adalah sebagai berikut :

Niat

Ibarat beribadah pada umumnya, saat mandi wajib juga wajib membaca niat. Hal inilah yang membedakan antara mandi wajib dan mandi biasa pada umumnya. Sobat harus niat di dalam dalam hati dan bisa sambil diucapkan dengan lisan.

Adapun bacaan niat adus haid adalah :

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى

“NAWAITUL GHUSLA LIFRAF IL HADATSIL AKBARI MINAL HAIDIL LILLAHI TA’ALA”

Saya berniat mandi wajib untuk mensucikann hadast besar dari haid karena Allah Ta’ala.

Abdi niat adus kanggo ngaleungitkan hadats haid karna Alloh Ta’ala

Atau bisa juga dengan lafadz niat di bawah ini :

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

"NAWAITUL GUSLA LIROF'IL HADATSIL AKBARI MINAL HAIDI FARDLON LILLAHI TA'ALA."

"Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haid, fardu karena Allah ta'ala."

Selanjutnya melakukan tahap berikut ini :

Ambil air di kamar mandi, lalu bersihkan kedua tangan 3x

Bersihkan bagian tubuh yang bernajis atau kotor dengan tangan kiri. Kotoran atau najis yang keluar dari qubul dubur harus dibersihkan. Noda-noda di tubuh yang sulit hilang, seperti bekas darah yang, bekas kosmetik, dan lain sebagainya, juga mesti dibersihkan.

Setelah membersihkan bagian tersebut, lanjutkan mencuci tangan kanan dan tangan kiri secara bergantian sebanyak tiga kali menggunakan air bersih. Caranya dengan mengusap telapak tangan kiri dan kanan dengan sabun secara bergantian, lalu wudhu dengan niat berwudhu karena mau mandi besar

Cuci kepala 3x sampai pangkal rambut bersama dengan mengucap niat

Setelah itu, mulailah mandi seperti biasa. Namun, Sobat bisa memulainya dengan membersihkan atau mencuci rambut atau keramas. Tata krama saat mencuci kepala dan rambut pun bermacam-macam. Agar aman saat menuangkan air ke kepala, sebaiknya lakukan tiga kali. Uraikan rambut dan bulu tebal dengan jari-jari Sobat agar kulit terbasuh air

Siramkan air ke seluruh badan, dimulai dari bagian kanan, lalu kiri.

Mandi seperti biasa dengan membersihkan seluruh anggota tubuh. Dan tetap pastikan semua anggota tubuh terkena air yang mengalir, termasuk bagian yang tersembunyi, dan lipatan seperti di belakang telinga, ketiak, punggung, sela-sela jari tangan dan kaki, lipatan antara lutut dan paha, dan sebagainya tanpa terkecuali. Lakukan ini dengan membersihkan sisi kanan tubuh lalu ke kiri.

Gosok seluruh tubuh sebanyak tiga kali, baik depan maupun belakang. Pastikan air membasuh semua bagian kulit. Jika menyentuh alat vatil saat mandi, harus berwudu kembali di akhir mandi wajib.

Saat melakukan mandi wajib, perempuan diperbolehkan memakai sabun dan shampo ataupun tidak sama sekali dengan catatan setelah seluruh badan dari atas sampai ke bawah terbasahi air terlebih dahulu.

Hal yang harus diperhatikan saat mandi adalah wajib setelah haid adalah :

  • Menggunakan air yang murni dan membersihkan tanpa terkena kotoran yang dapat merubah bau, warna dan rasa
  • Mandi harus diniati juga sebagai pengganti wudhu
  • Seluruh tubuh tanpa kecuali harus terkena air seluruhnya
  • Jangan gunakan tutup kepala

Demikianlah doa mandi haid atau niat mandi junub atau keramas saat haid Bahasa Arab beserta cara mandi wajib haid yang baik dan benar.




Tag : Niat Adus
Back To Top