Adab Buang Hajat


Alhamdulillah,  akhirnya Saya bisa kembali ngeblog setelah 3 bulan blog ini ditinggalkan karena berbagai kesibukan.  Hanya untuk mengingatkan,  sengaja postingan pada blog belajar fiqih kali ini mengambil judul Adab Buang Hajat.  Ya,  sesuatu yang sangat ringan dan sepele,  namun dalam Islam,  hal-hal seperti ini dilengkapi dengan berbagai aturan tertentu demi kemaslahatan pelakunya.  Nah,  hal seringan ini ada ketentuannya,  apalagi hal-hal yang sangat besar dan wajib,  maka jelas sudah yakin ketentuannya.

Ternyata Islam mengatur hal-hal seperti ini,  pasti ada hikmah yang terkandung di dalamnya.  Apa saja hikmahnya ? Untuk menjawabnya,  mari kita sebutkan satu persatu adab buang hajat di bawah ini,  yakni :
  • jika dilakukan di tempat terbuka (bukan di WC),  carilah tempat dimana orang-orang tidak melihat pandangannya ke arah kita alias tersembunyi.
  • jangan tergesa-gesa membukakan aurat kita sebelum sampai WC (contoh orang yang kebelet/nggak bisa nahan),  jadi masuk dulu ke WC baru main buka-bukaan.
  • tidak menghadap matahari/bulan/kiblat atau membelakangi kiblat bagi mereka yang buang hajat di luar WC.  Jika di dalam WC pun sebaiknya jangan menghadap atau membelakangi kiblat karena kurang sopan.
  • jangan di tempat sembarangan semisal di tempat yang selalu dipakai orang berbincang-bincang,  misalnya.
  • jangan buang air kecil di tempat yang ada air menggenang misal di comberan karena takut cipratan air najisnya mengenai tubuh kita.
  • jangan dilakukan di bawah pohon yang sedang berbuah
  • tidak buang air kecil pada batu/benda padat atau di tempat yang anginnya kencang karena cipratan najisnya dikhawatirkan mengenai tubuh kita.
  • sebaiknya dilakukan pada posisi jongkok dengan posisi duduk pada tungkai kaki kiri dan tidak boleh berdiri
  • oh yah lupa,  masuk WC dahulukan kaki kiri sedangkan ketika keluar dahulukan kaki kanan.
  • buang hajat sebaiknya di tempat buang hajat khusus,  jangan di tempat yang khusus di pakai bersuci/wudlu
  • masuk WC sebaiknya dengan kepala tertutup (pakai kopiah/kerudung).
  • membaca do'a sebelum masuk WC dan sesudahnya,  kedua do'a tersebut dibacanya di luar WC.

    Doa masuk WC

    اَللّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ



    Artinya :
    Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari godaan syetan laki – laki dan syetan perempuan


    Doa keluar dari WC

    غُفْرَانَكَ اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ اَذْهَبَ عَنِّى اْلاَذٰى وَعَافَانِيْ وَاَبْقَىمَايَنْفَعُنِىْ



    Artinya :
    Dengan mengharap ampunan-Mu, segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoran dari badanku, yang telah menyelamatkan aku dan yang telah mensisakan yang bermanfaat bagiku.
  • jangan beristinja/membersihkan kubul/dubur di tempat buang hajat (septic tank) karena dikhawatirkan najisnya terciprat kembali ke tubuh kita.
  • setelah buang air kecil sebaiknya berdehem 3 kali untuk membantu mengeluarkan sisa air seni yang mungkin ada. Bisa juga sambil memijit-mijit perlahan bagian bawah urat zakar bagi laki-laki. Hal ini dilakukan untuk menghindari waswas saja bagi yang punya penyakit waswas.
  • setelah beres bersuci,  cipratkan sedikit air bersih ke arah qubul/dubur untuk menghilangkan waswas. Hal ini dilakukan,  karena terkadang ada orang yang setelah beres beristinja,  seolah-olah merasa ada yang basah keluar lagi dari qubul kita,  padahal hanya perasaan,  dan hal ini bisa menimbulkan waswas,  dan solusinya yakni dengan cara demikian.




Back To Top