Puasa Senin Kamis Digabung Puasa Daud


Mungkin di antara sobat, ada yang ingin menjalankan puasa Senin Kamis, namun tak ketinggalan juga beserta puasa Daudnya. Bolehkah itu dilakukan ?

Jika saja kita mau melakukan puasa Senin Kamis, sekaligus puasa Daud, maka kalau kita hitung-hitung secara logika akal sendiri, maka puasa yang kita lakukan adalah pada hari Senin, Rabu, Kamis dan Sabtu. Namun kalau kita menganalisa sebuah hadits Nabi yang artinya :

"Sahabat Nabi saw., Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallâhu ‘anhumâ, pernah berucap, “Aku akan shalat malam dan akan puasa sunnah pada siang harinya sepanjang hidupku.” Ucapan Abdullah itu lalu terdengar oleh Rasulullah saw. Beliau pun bertanya, “Kamukah yang berkata akan shalat malam dan puasa sepanjang hidup?” Abdullah menjawab, “Ya. Benar, wahai Rasulullah!” Rasulullah lalu bersabda, “Sungguh kamu tidak akan sanggup melakukannya. Puasalah, dan berbukalah (jangan terus menerus puasa). Bangunlah untuk shalat malam, dan tidurlah. Berpuasa pada tiga hari setiap bulan sudah merupakan kabaikan, karena satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat pahala, maka itu berarti kamu berpuasa setahun penuh.” Abdullah bin Amr –boleh jadi karena ia masih muda– berkata lagi, “Aku sanggup melakukan lebih dari itu.” Rasulullah saw. bersabda, “Kalau begitu, puasalah satu hari, dan berbukalah (jangan puasa) dua hari.” Abdullah mengatakan, “Aku masih sanggup melakukan lebih dari itu.” Rasulullah saw. menjawab, “Lakukanlah puasa satu hari, dan berbuka satu hari. Puasa seperti itu adalah puasanya Nabi Daud, dan itu merupakan puasa paling baik.” Abdullah berkata lagi, “Aku masih sanggup melakukan lebih dari itu.” Rasulullah menjawab, “Tidak ada yang lebih baik dari itu.”
 (Shahih Bukhari dan Shahih Muslim)

Dengan memperhatikan redaksi hadits di atas, bisa disimpulkan bahwa puasa Daud adalah puasa sunat yang terbaik dan paling utama bagi umat Nabi Muhammad, walaupun Anda masih kuat untuk melakukan puasa setiap hari. Jadi, walaupun ada hadits Nabi tentang anjuran puasa Senin Kamis, maka kalau kita ingin mengamalkan keduanya, maka pilihlah yang paling utama terlebih dahulu, dalam hal  ini puasa Daud.

Selan itu,  dengan melakukan puasa Daud, maka puasa Senin Kamis pun sebetulnya akan terbawa juga. Contohnya, kita melakukan puasa Daud mulai hari Senin, Rabu, Jum'at, Minggu, Selasa, Kamis, Sabtu dan seterusnya. Jadi tetep aja ada hari Senin dan Kamis yang terbawa. Jadi walaupun Anda niat puasa Daud, maka jika harinya kebetulan berbarengan dengan hari Senin atau Kamis, maka puasa sunat Senin Kamisnya tetap terbawa juga.

Saran Saya, dalam menjalankan ibadah puasa sunat, lihatlah dahulu kondisi kekuatan fisik kita. Pilihlah amalan yang sesuai dengan kemampuan kita. Sebagai contoh, kita ingin belajar puasa Senin Kamis. Berarti dalam sebulan kita puasa sebanyak 8 hari. Lakukan itu secara rutin sampai sudah menjadi kebiasaan dan rutinitas. Jika ternyata puasa Senin Kamis sudah bisa dilakukan, tambahlah dengan melakukan puasa 3 hari di awal, pertengahan dan akhir bulan. Kalau ternyata kita masih ingin berpuasa lagi, Gantilah kedua jadwal puasa tadi dengan puasa Nabi Daud, satu hari puasa satu hari buka. Mengapa jadwalnya diganti ? Seperti pada hadits di atas, bahwa puasa Daud-lah puasa yang paling tinggi derajatnya di anatara puasa sunat lainnya.




Back To Top