Syarat Sah Puasa


Adapun syarat sah puasa, baik puasa fardu maupun puasa sunat, yang Saya ambil referensinya dari Kitab Kaasyifatus Sajaa hal 116 karya Syaikh Nawawi Al Bantani ada 4 perkara yaitu :

1. Islam
Maksudnya sedang beragama Islam. Maka tidak sah puasanya orang kafir asli dan orang murtad.

2. Berakal
Maksudnya sudah tamyiz, maka orang gila, anak kecil dan semacamnya, tidak termasuk berakal atau tamyiz. Jadi akal disini bukanlah akal tabiat, sebab anak kecil pun sudah punya akal tabiat.

3. Bersih dari seumpama haid
Begitu juga harus bersih dari nifas, tidak sedang melahirkan walaupun hanya melahirkan segumpal darah atau segumpal daging dan tidak terlihat adanya darah.

Haram bagi wanita haid dan nifas, menahan dari berbuka dengan niat puasa, jika tidak ada niat puasa, maka tidak haram menahannya, namun wajib berbuka dulu.

Tiga syarat di atas ini harus terpenuhi semuanya pada saat siang hari. Jika seseorang ada yang murtad atau hilang akalnya akibat gila atau mendapati haid di sebagian waktu di siang hari maka batallah puasanya.

4. Mengetahui telah datangnya waktu puasa
Maka tidak sah puasanya orang yang tidak mengetahui bahwa waktu puasa sudah tiba dengan sangkaan. Adapun waktu yang tidak boleh berpuasa ada 2 yaitu hari id dan hari tasyriq yakni 3 hari sesudah adul adha.

Syarat di atas mencakup syarat sah puasa sunnah dan juga puasa wajib Ramadhan, baik bagi laki-laki (kecuali nomor 3) maupun perempuan. Dengan mengamalkan syarat sah puasa tersebut seluruhnya, dan memenuhi semua rukun puasa, maka insya Allah puasa kita termasuk puasa yang sah. Amin.



Tag : Puasa
Back To Top