Supaya lebih paham apa manfaat mempelajari ilmu fiqih, maka kita mesti tahu dulu apa itu fiqih. Kata fiqih secara etimologis berasal dari kata فقها yang merupakan masdar dari fiil madhi faqiha dan fiil mudhari yafqahu yang berarti paham.
Selain itu ada pandangan bahwa fiqih berarti pemahaman yang mendalam untuk sampai pada hal itu, perlu untuk mengerahkan pemikiran ijtihad (secara serius). Kedua makna fiqih ini digunakan oleh para ulama dan masing-masing memiliki alasan kuat.
Kata fiqih juga digunakan untuk menunjukkan pemahaman tentang sesuatu, baik zvahir maupun pikiran. Kata fiqih berkembang di kalangan ulama terutama yang berarti pemahaman yang mendalam.
Orang yang memiliki pemahaman mendalam tentang fiqih disebut faaqih. Kata fuqaha atau yang sepadan dengannya muncul dalam Al Quran 20 kali yang sebagian besar merujuk pada makna pemahaman yang mendalam.
Fiqih adalah hasil kreativitas mujtahid dalam menggali argumen tentang masalah hukum baik yang terkandung dalam Al-Quran dan Sunnah, jadi tidak diperoleh melalui taqlid. Di sisi lain, tidak dikatakan fiqih ketika mengetahui hukum Allah melalui ketentuan yang termasuk dalam kategori ma 'lum bi al-dharurah.
Umala Syaf'iyaah mendefinisikan bahwa fiqih adalah pengetahuan hukum syariah amaliyah diperoleh melalui argumen terperinci. Sedangkan Hanafiyah mendefinisikan fiqih adalah pengetahuan seseorang tentang hak dan kewajibannya.
Ulama Syafi'iyah muta'akhirin seperti Imam al-Ghazali memberikan definisi fiqih adalah sumber pengetahuan tentang akhirat. Fiqih sebagai hasil dari ijtihad mujtahid dapat diubah, bervariasi dan dikembangkan oleh para mujtahid berikutnya.
Kemungkinan adanya perubahan dalam fiqih ini menggambarkan elastisitasnya. Fiqih memiliki relativitas dari sisi kepada siapa fiqih dikaitkan (dianggap berasal), apakah dari Imam Syafi'i, Abu Hanifah dan Imam Malik.
Relativitas dapat diamati dari wilayah tempat ilmu fiqih itu lahir, dari Madinah, Irak, Andalusia dan daerah lainnya. Meskipun fiqih adalah zhan, namun itu harus dipraktikkan oleh mujtahid yang melahirkannya dan yang meyakininya.
Mempelajari ilmu fiqih juga berguna sebagai tolok ukur untuk bertindak dalam kehidupan dengan mengetahui bahwa kita tahu mana perbuatan wajib, sunnah, mubah, makruh, haram, sah, tidak valid. Dengan memahami ilmu fiqih kita mencoba untuk berperilaku mendapat ridha Allah.
Sementara itu, manfaat mempelajari ilmu fiqih menurut Brainly antara lain :
- sebagai fondasi awal dalam melakukan ijtihad
- meningkatan wawasan tentang Islam
- mampu menerapkan berbagai bentuk aturan Islam dengan benar
- mampu melakukan penerapan hukum sesuai dengan syariah
- mampu menghindari berbagai bentuk taqlid yang tidak benar
- menguatkan keyakinan dalam berbagai bentuk hukum Syariah
- mengetahui metode yang dilakukan mujtahid dalam membentuk hukum syariah
- mengetahui perbandingan yang ada di antara madzhab fiqih
Sementara itu menurut Ponpes Darul Hijrah, dibawah ini faedah mempelajari ilmu fiqih adalah :
Memenuhi Perintah-perintah Allah dan Rasul
Allah Ta'ala melalui sabda Rasul-Nya telah memerintahkan kita untuk belajar dan terutama untuk mempelajari ilmu-ilmu agama. Hal ini sesuai dengan ayat yang pertama kali diperkenalkan kepada Rasulillah saat di gua Hira.
Rasulullah juga berdoa agar beberapa sahabatnya secara khusus bisa memahami dalam mengeksplorasi pengetahuan agama. Beliau juga mengatakan bahwa mempelajari pengetahuan adalah wajib bagi pria dan wanita muslim.
Menyelesaikan masalah agama
Ilmu fiqih adalah studi tentang bagaimana hukum dipraktikkan secara praktis. Di dalamnya ada juga aturan atau formula yang telah disusun oleh para ulama sebelumnya untuk memudahkan penentuan hukum dan mencari solusi.
Mendapatkan kebaikan dan derajat dari Allah
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan para imam Muslim mengatakan bahwa siapa pun yang diinginkan oleh Allah, maka dia akan memahami dalam urusan agama. Jika teorinya dibalik, maka jika kita mencoba mempelajari ilmu agama, maka pada akhirnya kita akan memahaminya dan kebaikan dariAllah akan turun kepada kita.
Selain itu, Allah juga berjanji bahwa mereka yang memiliki pengetahuan, maka derajatnya lebih tinggi dari mereka yang tidak memiliki pengetahuan. Dan hal ini termasuk dalam kebaikan yang memudahkan kita menuju surga.
Selamat dari praktik yang sia-sia
Pekerjaan sia-sia berarti amal yang tidak memiliki nilai, dan itu akan sia-sia meskipun kita kesulitan dalam melakukannya. Utusan Allah telah menyatakan bahwa setiap praktik yang tidak memiliki dasar hukum, maka praktik tersebut ditolak dan tidak dapat diterima.
Tetapi dengan memahami ilmu fiqih dan mengetahui dasar hukumnya, maka perbuatan yang kita lakukan akan bisa dipertanggungjawabkan.
Mencegah perpecahan
Perbedaan pendapat tentang huku foqoh ini tidak bisa dihindari. Perbedaan ijtihad dan cara mengambil hukum dapat diambil dapat menyebabkan perbedaan dalam menentukan hukum suatu praktik.
Tetapi jika kita memahami aliran dalam ilmu fiqih, maka kita akan menghormati pendapat satu sama lain yang bertentangan dengan pendapat kita dalam hal ibadah dan muamalah.
Menunda Qiyamah
Meskipun kedatangan malapetaka ini tidak dapat diprediksi dan tidak mungkin untuk diubah, tetapi dengan banyak orang yang memahami ilmu agama, maka setidaknya membuat kita sedikit lega bahwa hari kiamat Kubro tidak akan terjadi.
Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa di antara tanda-tanda Kiamat adalah hilangnya pengetahuan dan ketidaktahuan yang merajalela. Jadi, jika ada dari keluarga kita yang tidak memahami ilmu agama, maka harus khawatir, karena bisa jadi tanda-tanda Qiyamat sudah dekat.
Menjadi benteng pemahaman yang menyimpang
Mereka yang lemah dalam ilmu agama akan mudah termakan oleh masalah dan terpancing oleh gerakan dan pemahaman atas nama Islam, padahal sebenarnya tidak. Kita akan menjadi boneka yang mudah dikendarai mereka karena kita tidak memiliki pegangan agama.
Demikian penjelasan tentang manfaat mengkaji ilmu fiqih baik itu manfaat mempelajari fiqih kontemporer ataupun klasik.
Selain itu ada pandangan bahwa fiqih berarti pemahaman yang mendalam untuk sampai pada hal itu, perlu untuk mengerahkan pemikiran ijtihad (secara serius). Kedua makna fiqih ini digunakan oleh para ulama dan masing-masing memiliki alasan kuat.
Kata fiqih juga digunakan untuk menunjukkan pemahaman tentang sesuatu, baik zvahir maupun pikiran. Kata fiqih berkembang di kalangan ulama terutama yang berarti pemahaman yang mendalam.
Orang yang memiliki pemahaman mendalam tentang fiqih disebut faaqih. Kata fuqaha atau yang sepadan dengannya muncul dalam Al Quran 20 kali yang sebagian besar merujuk pada makna pemahaman yang mendalam.
Fiqih adalah hasil kreativitas mujtahid dalam menggali argumen tentang masalah hukum baik yang terkandung dalam Al-Quran dan Sunnah, jadi tidak diperoleh melalui taqlid. Di sisi lain, tidak dikatakan fiqih ketika mengetahui hukum Allah melalui ketentuan yang termasuk dalam kategori ma 'lum bi al-dharurah.
Umala Syaf'iyaah mendefinisikan bahwa fiqih adalah pengetahuan hukum syariah amaliyah diperoleh melalui argumen terperinci. Sedangkan Hanafiyah mendefinisikan fiqih adalah pengetahuan seseorang tentang hak dan kewajibannya.
Ulama Syafi'iyah muta'akhirin seperti Imam al-Ghazali memberikan definisi fiqih adalah sumber pengetahuan tentang akhirat. Fiqih sebagai hasil dari ijtihad mujtahid dapat diubah, bervariasi dan dikembangkan oleh para mujtahid berikutnya.
Kemungkinan adanya perubahan dalam fiqih ini menggambarkan elastisitasnya. Fiqih memiliki relativitas dari sisi kepada siapa fiqih dikaitkan (dianggap berasal), apakah dari Imam Syafi'i, Abu Hanifah dan Imam Malik.
Relativitas dapat diamati dari wilayah tempat ilmu fiqih itu lahir, dari Madinah, Irak, Andalusia dan daerah lainnya. Meskipun fiqih adalah zhan, namun itu harus dipraktikkan oleh mujtahid yang melahirkannya dan yang meyakininya.
(Sumber : Tongkrongan Islami)
Manfaat Ilmu Fiqih
Manfaat utama fiqih adalah untuk dapat menerapkan hukum Syariah untuk semua perbuatan dan perkataan mukallaf. Fiqih adalah referensi bagi para hakim dalam menetapkan keputusan dan menjadi panduan bagi para mufti dalam menerbitkan fatwa. Faktanya, fiqih adalah panduan berharga bagi setiap orang yang beriman dan menetapkan hukum kata-kata dan perbuatannya setiap hari.Manfaat Mempelajari Ilmu Fiqih
Menurut Irman Siswanto, mempelajari ilmu fiqih dapat berguna dalam memberikan pemahaman tentang berbagai aturan secara mendalam. Dengan itu kita mengetahui aturan secara rinci tentang kewajiban dan tanggung jawab manusia terhadap tuhan mereka, hak dan kewajiban dalam rumah tangga dan di masyarakat untuk mengetahui bagaimana bersuci, sholat, zakat, puasa, naik haji, pernikahan, perceraian, rekonsiliasi, warisan dan lainnya.Mempelajari ilmu fiqih juga berguna sebagai tolok ukur untuk bertindak dalam kehidupan dengan mengetahui bahwa kita tahu mana perbuatan wajib, sunnah, mubah, makruh, haram, sah, tidak valid. Dengan memahami ilmu fiqih kita mencoba untuk berperilaku mendapat ridha Allah.
Sementara itu, manfaat mempelajari ilmu fiqih menurut Brainly antara lain :
- sebagai fondasi awal dalam melakukan ijtihad
- meningkatan wawasan tentang Islam
- mampu menerapkan berbagai bentuk aturan Islam dengan benar
- mampu melakukan penerapan hukum sesuai dengan syariah
- mampu menghindari berbagai bentuk taqlid yang tidak benar
- menguatkan keyakinan dalam berbagai bentuk hukum Syariah
- mengetahui metode yang dilakukan mujtahid dalam membentuk hukum syariah
- mengetahui perbandingan yang ada di antara madzhab fiqih
Sementara itu menurut Ponpes Darul Hijrah, dibawah ini faedah mempelajari ilmu fiqih adalah :
Memenuhi Perintah-perintah Allah dan Rasul
Allah Ta'ala melalui sabda Rasul-Nya telah memerintahkan kita untuk belajar dan terutama untuk mempelajari ilmu-ilmu agama. Hal ini sesuai dengan ayat yang pertama kali diperkenalkan kepada Rasulillah saat di gua Hira.
Rasulullah juga berdoa agar beberapa sahabatnya secara khusus bisa memahami dalam mengeksplorasi pengetahuan agama. Beliau juga mengatakan bahwa mempelajari pengetahuan adalah wajib bagi pria dan wanita muslim.
Menyelesaikan masalah agama
Ilmu fiqih adalah studi tentang bagaimana hukum dipraktikkan secara praktis. Di dalamnya ada juga aturan atau formula yang telah disusun oleh para ulama sebelumnya untuk memudahkan penentuan hukum dan mencari solusi.
Mendapatkan kebaikan dan derajat dari Allah
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan para imam Muslim mengatakan bahwa siapa pun yang diinginkan oleh Allah, maka dia akan memahami dalam urusan agama. Jika teorinya dibalik, maka jika kita mencoba mempelajari ilmu agama, maka pada akhirnya kita akan memahaminya dan kebaikan dariAllah akan turun kepada kita.
Selain itu, Allah juga berjanji bahwa mereka yang memiliki pengetahuan, maka derajatnya lebih tinggi dari mereka yang tidak memiliki pengetahuan. Dan hal ini termasuk dalam kebaikan yang memudahkan kita menuju surga.
Selamat dari praktik yang sia-sia
Pekerjaan sia-sia berarti amal yang tidak memiliki nilai, dan itu akan sia-sia meskipun kita kesulitan dalam melakukannya. Utusan Allah telah menyatakan bahwa setiap praktik yang tidak memiliki dasar hukum, maka praktik tersebut ditolak dan tidak dapat diterima.
Tetapi dengan memahami ilmu fiqih dan mengetahui dasar hukumnya, maka perbuatan yang kita lakukan akan bisa dipertanggungjawabkan.
Mencegah perpecahan
Perbedaan pendapat tentang huku foqoh ini tidak bisa dihindari. Perbedaan ijtihad dan cara mengambil hukum dapat diambil dapat menyebabkan perbedaan dalam menentukan hukum suatu praktik.
Tetapi jika kita memahami aliran dalam ilmu fiqih, maka kita akan menghormati pendapat satu sama lain yang bertentangan dengan pendapat kita dalam hal ibadah dan muamalah.
Menunda Qiyamah
Meskipun kedatangan malapetaka ini tidak dapat diprediksi dan tidak mungkin untuk diubah, tetapi dengan banyak orang yang memahami ilmu agama, maka setidaknya membuat kita sedikit lega bahwa hari kiamat Kubro tidak akan terjadi.
Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa di antara tanda-tanda Kiamat adalah hilangnya pengetahuan dan ketidaktahuan yang merajalela. Jadi, jika ada dari keluarga kita yang tidak memahami ilmu agama, maka harus khawatir, karena bisa jadi tanda-tanda Qiyamat sudah dekat.
Menjadi benteng pemahaman yang menyimpang
Mereka yang lemah dalam ilmu agama akan mudah termakan oleh masalah dan terpancing oleh gerakan dan pemahaman atas nama Islam, padahal sebenarnya tidak. Kita akan menjadi boneka yang mudah dikendarai mereka karena kita tidak memiliki pegangan agama.
Demikian penjelasan tentang manfaat mengkaji ilmu fiqih baik itu manfaat mempelajari fiqih kontemporer ataupun klasik.
Tag :
manfaat ilmu fiqih