Jenis puasa ada banyak macamnya, mulai dari puasa wajib hingga puasa sunnah seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad. Namun ternyata selain dua puasa tersebut juga terdapat beberapa jenis puasa lainnya yang mungkin saja merupakan tradisi atau adat istiadat yang telah diwariskan secara turun temurun. Salah satu dari beberapa contoh puasa adat ini adalah puasa mutih.
Apa itu puasa mutih dan bagaimana tata cara puasa mutih ? Puasa ini bukanlah puasa pada umumnya, tetapi puasa ini dilakukan karena merupakan bagian dari tirakat manusia untuk lebih mendekatkan diri dengan penciptanya.
Puasa mutih merupakan bagian dari tirakat yang banyak dilakukan oleh masyarakat Jawa. Namun, banyak orang meragukan puasa ini. Hukum boleh atau tidaknya berpuasa mutih juga menjadi pertanyaan banyak orang, terlepas dari apakah mereka berniat melakukan puasa atau hanya sekedar menanyakan hukumnya saja.
Memang benar, dalam ajaran Islam, atau pada masa Nabi misalnya, tidak ada satu pun riwayat yang menyebutkan puasa mutih. Karena puasa mutih merupakan tradisi masyarakat Jawa. Ini bukan tradisi Arab, apalagi jika dikaitkan dengan tradisi Islam.
Namun, Islam memiliki hukum yang tidak hanya bersumber dari Alquran dan hadits, tetapi juga dari ijtihad. Salah satu ijtihadnya adalah menghukumi perkara yang belum ada hukumnya dengan hukum boleh, sepanjang tidak bertentangan dengan hukum Islam.
Tidak ada dasar hukum untuk puasa mutih, baik Alquran maupun Hadits. Sekali lagi, puasa mutih hanya merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa. Dan karena tidak ada dasar hukumnya, maka perlu dipertimbangkan apakah puasa mutih melanggar hukum atau tidak. Dan karena tidak bertentangan, maka diperbolehkanlah puasa putih.
Pengertian Puasa Mutih
Yang dimaksud puasa mutih adalah puasa yang dilakukan dengan hanya makan nasi putih dengan air saja. Dengan begitu, orang yang berpuasa putih tidak makan apa-apa. Karena makanannya hanya nasi putih ditambah air minum.
Namun ada juga yang memberikan pengertian puasa mutih adalah puasa yang berkaitan dengan makanan dan minuman yang hanya berwarna putih saja seperti nasi, susu, air bening, garam, dan sebagainya.
Puasa semacam ini akrab dengan lingkungan kejawen. Namun, pesantren salaf juga banyak yang menjalankan ibadah puasa semacam ini. Tujuannya bukan untuk tujuan duniawi atau kekebalan dan sejenisnya, tetapi sebagai amalan tirakat.
Hal ini tentu berbeda dengan puasa mutih yang dilakukan dengan sistem kejawen. Sebab, biasanya puasa mutih dilakukan dalam rangka berhubungan dengan hal-hal yang ghoib. Dan ini pula yang membuat puasa seringkali diindikasikan dengan amalan yang jauh dari syara '.
Meski bersifat supranatural, namun manfaat puasa mutih sendiri bisa dikatakan sangat besar untuk kesehatan tubuh kita. Karena secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa puasa putih secara tidak langsung akan membuat proses detoksifikasi terbaik yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Dalam kepercayaan Jawa Kuno, salah satu manfaat puasa mutih itu sendiri adalah untuk membersihkan fitrah dan energi jahat yang melekat pada jiwa manusia. Selain itu, puasa mutih juga biasanya dipercaya akan mendapatkan kekuatan spiritual jika dilakukan dengan ikhlas.
Syarat Puasa Mutih
Seperti puasa pada umumnya, puasa mutih memiliki syarat yang sama persis. Artinya, syarat yang Anda lakukan saat puasa Ramadhan atau Puasa Senin Kamis, maka Anda juga melakukannya di puasa mutih.
Berbeda jika puasa mutih yang dilakukan puasa mutih ala kejawen mungkin sedikit berbeda dari segi syarat atau ketentuannya. Mengenai syarat puasa, meski sudah sering mendengarnya, Sobat tetap bisa menyimaknya melalui penjelasan berikut ini:
Islam
Ini adalah sebuah kondisi. Dengan kata lain, jika seseorang meninggalkan Islam, puasanya tidak sah. Itulah sebabnya, puasa orag yang murtad tidak akan sah. Sebaliknya, ketika murtad kembali ke Islam, wajib mengganti puasa yang ditinggalkannya saat murtad.
Tentu berbeda dengan orang yang bukan Muslim sejak lahir. Dia tidak wajib berpuasa. Jika suatu saat dia masuk Islam, dia juga tidak memiliki kewajiban berpuasa yang tidak dia lakukan selama dia kafir.
Baligh
Baligh adalah batasan seseorang disebut mukallaf. Mukallaf adalah usia dimana segala kewajiban syara 'diwariskan kepada seseorang, termasuk kewajiban berpuasa. Jika perkara yang dilakukan adalah soal sunnah seperti puasa senin kamis, maka pahala puasa diberikan kepada orang tua anak yang belum mencapai kedewasaan.
Balighnya seseorang bisa dilihat dari usianya atau dari tanda-tanda yang muncul. Usia dewasa adalah 9 tahun untuk wanita dan 15 tahun untuk pria. Jika dilihat dari tandanya, tanda seorang wanita dewasa adalah ketika wanita tersebut telah mengalami menstruasi. Sedangkan pria, sudah mengeluarkan sperma.
Berakal
Salah satu syarat untuk berpuasa adalah berakal sehat. Berakal sehat dalam puasa itu sudah tamyiz, tidak gila, atau tidak menderita epilepsi. Jika pikiran hilang karena tidur, itu bukan bagian dari bagian ini.
Tamyiz sendiri merupakan situasi dimana seseorang dapat membedakan yang baik dan yang buruk. Atau bisa juga, tamyiz adalah situasi dimana seseorang bisa menentukan pilihan.
Mampu berpuasa
Inilah syarat pamungkas seseorang sebelum berpuasa, ia harus bisa berpuasa. Percuma orang Muslim, baligh, cerdas, tapi secara fisik tidak mampu berpuasa. Kasus bisa dan tidak puasa ini memiliki alasan tertentu yang bisa dibenarkan.
Artinya, bukan karena orang tersebut tidak mau berpuasa. Karena tidak bisanya berpuasa bisa disebabkan oleh penyakit. Atau bisa juga karena dia sedang hamil atau menyusui, dan dia khawatir jika dampaknya tidak baik bagi bayinya.
Rukun Puasa Mutih
Secara umum, setiap puasa memiliki rukun yang sama. Rukunnya adalah niat untuk berpuasa, kemudian menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat membuat puasa batal. Sebenarnya itu saja.
Puasa mutih sendiri merupakan salah satu jenis puasa, sehingga rukun seperti yang disebutkan di atas juga berlaku untuk puasa mutih. Hanya saja, ada hal-hal khusus yang dilakukan dalam puasa putih. Inilah yang kemudian membedakan puasa putih dengan puasa lainnya.
Niat
Seperti yang telah banyak dibahas dalam literatur ibadah, niat merupakan bagian penting yang tidak boleh ditinggalkan. Begitu pula ketika orang berpuasa, termasuk puasa mutih, niatnya wajib dilakukan.
Dalam puasa, niatnya bisa dilakukan pada malam hari atau bahkan saat subuh. Hanya saja, untuk puasa fardlu niatnya wajib pada malam hari sebelum fajar. Berbeda dengan niat puasa sunnah. Niat puasa sunnah boleh dilakukan saat subuh. Ada yang bilang kalau sampai batas waktu istiwa, niat puasa masih bisa dilakukan.
Menjaga dan tidak melakukan hal-hal yang bisa membuat
puasa batal
Dalam artian, puasa adalah menahan atau menjaga. Jadi intisari dari apa yang dilakukan adalah menjauhkan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa. Saat berpuasa, makan dan minum jelas tidak diperbolehkan. Begitu pula dengan hubungan suami-istri. Namun jika hanya sebatas ciuman dan sentuhan saja masih diperbolehkan, namun mengurangi pahala puasa.
Waktu Puasa Mutih
Puasa mutih biasanya dilakukan minimal 3 hari berturut-turut dan maksimal 40 hari. Tidak ada hukum atau dalil tentang puasa mutih dalam Islam, tetapi biasanya waktu melakukannya sesuai dengan perintah atau nasehat dari guru atau sesepuh yang membimbingnya.
Niat berbuka puasa mutih sama saja dengan berbuka puasa pada umumnya. Dilanjutkan juga dengan pembacaan doa buka puasa seperti biasanya.
(Gambar : picuki.com)
Tata Cara Puasa Mutih
Puasa mutih berbeda dengan puasa lainnya. Meski syarat dan ketentuannya sama, namun ada hal-hal khusus yang harus dilakukan ketika seseorang melakukan puasa mutih.
Niat puasa putih
Yang pertama dari niatnya. Niat puasa mutih tidak biasa memakai bahasa Arab. Mungkin Anda akan kesulitan menemukan niat puasa murni dalam bahasa Arab. Ini karena puasa mutih bukan merupakan kebiasaan masyarakat Arab. Puasa mutih merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia.
Karenanya, puasa mutih hanya dilakukan dalam bahasa Jawa. Atau bisa juga menggunakan bahasa daerah masing-masing. Jika, misalnya, Anda ingin berpuasa lengkap menggunakan bahasa Arab, itu akan sangat bagus.
Salah satu niat yang bisa Anda ucapkan adalah: Saya berniat melakukan puasa mutih lillahi ta'ala, atau kalau dalam Bahasa Jawa “Niat ingsun puasa mutih supaya putih bathinku putih badanku putih kaya dining banyu suci kerana Allah Ta’ala.”
Praktik puasa putih
Seperti yang sudah disebutkan, puasa mutih memiliki rukun dan syarat yang sama dengan puasa pada umumnya. Namun yang membedakan puasa ini dengan puasa lainnya adalah apa yang dimakan. Jika dalam puasa lainnya tidak ada pantangan tentang makanan, tidak demikian halnya dengan puasa putih.
Puasa mutih hanya mengonsumsi nasi putih dan air putih. Jadi, lupakan sejenak kelezatan nasi goreng, kesegaran es kopyor, atau ragam lauk pauk yang enak. Menu sahur dan menu buka hanya nasi putih dan air.
Pantangan Puasa Mutih
Guna mendapatkan manfaat puasa mutih, dalam ilmu kejawen juga terdapat beberapa pantangan yang menyatakan bahwa puasa mutih tidak akan dianggap sah atau berhasil jika orang yang mengamalkannya mematuhi pantangan sebagai berikut:
Jangan berbohong
Agar khasiat puasa mutih di atas didapat dengan sempurna, dalam ilmu jawa juga tidak diperbolehkan berdusta saat menjalankan puasa mutih ini.
Tidak ada pembunuhan
Salah satu pantangan yang harus dihindari adalah dilarang membunuh baik sesama manusia maupun makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan dan hewan karena kotoran sekecil apapun dari bekas pembunuhan akan mencemari energi spiritual.
Dilarang mabuk
Mabuk merupakan aktivitas yang sengaja dilakukan untuk membuat pikiran lebih tenang dan tidak mengingat apapun. Oleh karena itu dilarang.
Harus bisa menahan nafsu
Harus bisa mengontrol nafsu, seperti halnya pada puasa sunnah dan puasa wajib.
Manfaat Puasa Mutih
Anda bisa melihat manfaat puasa mutih di bawah ini:
Memberi kekuatan supernatural
Salah satu manfaat puasa mutih yang diyakini masyarakat Jawa adalah mampu memberikan kesaktian kepada setiap orang yang mengamalkannya.
Dengan menjalankan puasa mutih biasanya orang yang melakukannya akan dapat memperoleh kesaktian dan dapat membuka indra ke enam.
Memperoleh ilmu kekebalan
Percaya atau tidak, konon manfaat puasa mutih juga bisa membuat setiap orang yang melakukannya menjadi kebal. Dalam hal ini disebutkan bahwa mereka dapat menghindari ancaman serangan senjata tajam.
Memastikan sukses sebelum mengadakan hajatan besar
Kemudian sebelum melaksanakan hajatan besar seperti pernikahan atau yang lainnya, “bagi mereka” melaksanakan puasa mutih diyakini bisa membuat acara atau hajatan yang akan dilaksanakan bisa berjalan dengan sempurna.
Oleh karena itu, banyak masyarakat Kejawen yang akan mengadakan hajatan biasanya melakukan puasa mutih selama 3 hari agar dapat menyelenggarakan sebuah acara dengan lancar tanpa ada halangan.
Membuka kunci indra keenam
Sebagian besar pendapat yang ada hanya bisa dijelaskan dengan menggunakan metafisika. Bahkan dari informasi yang kami peroleh, dijelaskan secara detail bahwa puasa putih akan memperkuat sistem eterik dan sistem molekuler di dalam tubuh.
Dengan demikian, secara tidak langsung akan menciptakan atau memperkuat getaran tubuh agar peka terhadap suatu energi supernatural. Alhasil, ketika diajarkan, semua itu akan menghasilkan kemampuan diri sendiri dalam menggunakan indra keenam.
Puasa mutih untuk pelet
Sebenarnya orang yang menjalaninya, tidak hanya untuk pelet dan kasih sayang tapi lebih dari itu. Memang kalau tujuan orang yang menjalankan puasa putih adalah untuk pelet atau welas asih tetap bisa, tapi harus tahu bagaimana cara menggunakannya.
Jika Anda ingin puasa pelet atau mutih, tentunya harus mendapatkan petunjuk cara menebus menggunakan tirakat ini. Karena semua tujuan memiliki prosedur dan jalannya masing-masing.
Puasa mutih 1, 3 hari untuk asihan
Sesuatu yang dipuasakan lebih lama, bisa diartikan kekuatannya akan bagus juga. Semakin lama Anda berpuasa mutih untuk asihan kepada wanita, efek dan reaksinya juga akan semakin besar. Jika Anda ingin mencoba 1 atau 3 hari puasa putih untuk asihan, nanti Anda bisa melihat kekuatannya yang berbeda. Adapun tata cara mempraktekkannya adalah sebagai berikut:
Cara berpuasa 7 hari untuk asihan
Hampir sama dengan cara sebelumnya, Anda cukup melakukan cara yang sama namun yang membedakan hanya dari lamanya waktu puasa.
Seperti yang saya sebutkan di atas, semakin lama Anda berpuasa untuk pellet lawan jenis, semakin kuat kekuatan pellet yang bisa Anda rasakan untuk target Anda. Itulah kebanyakan orang yang melakukan puasa putih hingga 41 hari untuk pelet, kekuatannya bisa luar biasa.
Jika anak perempuan atau laki-laki menggunakan puasa putih 7 hari, kekuatannya bisa dibilang standar pelet saat ini. Tapi ya, tetap saja, target Anda bisa jadi berantakan.
Puasa mutih agar kebal
Inilah yang dialami kebanyakan orang yang menyukai kebatinan. Karena pada umumnya sebagian besar ajaran Jawa mengharuskan praktisi menjalani puasa mutih sebelum bisa menguasainya.
Mungkin Anda pernah melihat, atau membaca artikel tentang suatu ilmu, biasanya akan terlihat bahwa jika Anda ingin menguasainya, Anda harus berpuasa selama 21 hari atau lebih. Itulah sebabnya, puasa mutih dan ajian kejawen selalu diasosiasikan oleh sebagian besar orang karena kunci untuk menimba ilmu adalah puasa.
Puasa Mutih Untuk Kelahiran Weton
Sebenarnya untuk menjalani puasa weton untuk memperingati hari lahir tidak harus mutih, hanya saja sebagian besar masyarakat sudah menaruh kepercayaan yang dalam pada puasa mutih saat persalinan.
Untuk tata cara puasa weton mutih hampir sama dengan puasa lainnya, hanya saja waktu menjalaninya berbeda. Puasa weton mutih harus dimulai pada hari dan pasaran kelahiran anda, untuk perhitungan berapa lamanya tergantung nilai neptu atau petunjuk lainnya.
Tapi kebanyakan orang puas dengan itu, hanya 1 hari pas di Weton sendiri. Hanya jenis puasa yang sengaja diambil dari hari yang dipilih. Selain wetonan, ada juga beberapa puasa mutih lainnya yang masih berhubungan dengan kelahiran namun belum banyak orang yang mengenal jenisnya.
Puasa Mutih Apit Weton
Mirip dengan kelahiran, tujuan puasa ini lebih ke arah mengapit ulang tahun Anda. Puasa Apit Weton begini, kalau lahir di hari Jumat maka puasa Kamis dan Sabtu, baik puasa atau tidak.
Jadi Puasa Apit Weton dan lainnya, tidak mengharuskan Anda melewatinya secara putih. Sedangkan tujuannya adalah keinginan masing-masing, bisa untuk kasih sayang, pelet, pemberdayaan atau mengapit weton pasangan agar terkunci dan selalu setia kepada anda.
Namun pada dasarnya maksud dari puasa mutih ini tidak terbatas pada itu saja, terdapat makna dan tujuan utama bagi anda yang sedang menjalani puasa mutih ini.
Demikian ulasan lengkap yang bisa kami tuliskan tentang pengertian puasa mutih, istilah, rukun, dan tata cara. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua yang sedang mencari referensi tentang puasa mutih.
Sumber : https://duniapesantren.com/puasa-mutih/, https://www.wajibbaca.com/tf/1019/puasa-mutih, https://saketi.com/puasa-mutih-niat-dan-tata-cara-untuk-menjalaninya/