Tata Cara Sholat Tahajud yg Benar dan Mustajab


Bagaimana tata cara sholat tahajud yg benar dan mustajab ? Jawabannya ada 2 yaitu :
- lakukan sholat tahajud sesuai dengan ilmunya
- lakukan sholat tahajud pada waktu mustajab
Jika kedua poin di atas bisa dilakukan berbarengan, maka insya Allah sholat tahajud yang kita lakukan akan diterima dan permohonan yang kita minta setelah sholat tahajud, yakin akan mustajab. Baiklah kita mulai penjelasan kedua point tadi satu persatu.

Tata Cara Sholat Tahajud Yang Benar

Disunatkan melaksanakan sholat tahajud. Adapun arti dari tahajud secara bahasa adalah bangkit dari tidur dengan sengaja. Makruh bagi mereka yang sudah biasa melaksanakan tahajud, meninggalkan sholat tahajud, jika tidak dalam keadaan darurat.

Sabda Nabi kepada 'Abdullah bin 'Umar bin 'Aashi r.a, Hai 'Abdullah ! Janganlah engkau seperti si Fulan yang mendirikan sholat malam lalu meninggalkannya.

Ada hikayat dari Yaafii dari Syaikh Abi Bakar Dhorir, beliau berkata : Tetanggaku seoramg pemuda yang sangat baik, siang hari selalu puasa dan tak pernah berbuka (maksudnya puasa tiap hari), malamnya selalu sholat dantak pernah tidur.

Lalu dia datang kepadaku : Wahai guruku, sesungguhnya aku tidur tak sengaja di suatu malam, maka aku bermimpi melihat ruanganku seperti retak, dan Saya berada di dekat ruangan itu. Lalu keluarlah dari ruangan itu sesutu yang banyak yang ketampanan wajahnya tidak pernah aku lihat. Di antara yang tampan itu ternyata ada sesuatu yang teerlihat jelek yang kejelekannya tak pernah dilihat.

Kemudian aku berkata : Siapa kalian dan siapa ini ? Jawab mereka : Kami adalah malam-malam kamu krtika tidak tidur, sedangkan yang ini adalah satu malammu yang tidur. Jika kamu meninggal di malam ini, maka itulah peruntunganmu. Lalu si pemuda itu menjerit dan jatuh terseungkur lalu meninggal dengan keadaan dirahmati oleh Allah.

Dianjurkan untuk tidak meninggalkan sholat di waktu malam sesudah tidur walau hanya dengan 2 rakaat, karena tingginya keutamaan sholat malam sesudah tidur itu. Tidak ada batasan dalam jumlah rakaat sholat tahajud. Namun menurut sebuah pendapat, batasan sholat tahajud adalah 12 rakaat.

Dianjurkan untuk memperbanyak doa dan istighfar di malam hari. Hal ini sesuai dengan hadits Muslim, Sesungguhnya di malam hari itu ada suatu saat, tidak meminta seorang muslim kepada Allah, meminta kebaikan dunia dan akhirat, melainkan Allah akan memberikannya. Dan saat itu adalah seluruh malam, sebab malam adalah saatnya orang-orang lupa.

Sholat Tahajud Yang Mustajab

Sholat tahajud yang mustajab adalah ketika dilakukan pada waktu ijabah. Dan setengah malam yang terakhir adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk banyak berdoa dan istighfar.

Waktu paling utama melakukan tahajud adalah pada waktu sahur. Hal ini berdasarkan hadits shahih : Tuhan kita akan turun ke langit dunia tiap malam, tepatnya ketika bersisa sepertiga malam terakhir. Lalu berfirman : Siapa yang berdoa kepada-Ku, pasti akan Ku-perkenankan, siapa yang meminta, pasti akan Ku-beri dan siapa yang meminta ampu, pasti akan Ku-ampuni.

Adapun makna "turun" di ditu adalah turun perintah Allah atau turunnya para malaikat ata turunnay rahmat-Nya. Jadi itu mengandung makna kiasan, bukan arti sebenarnya.

Dianjurkan juga untuk membangunkan orang yang juga ingin bertahajud bersamanya, sesuai firman Allah : Saling tolong menolonglah dalam hal kebaikan dan taqwa.

Juga berdasarkan hadits riwayat Imam Ahmad dan Abu Daud dari Abu Hurairoh r.a, : Allah akan merahmati seorang laki-laki yang bangun malam lalu sholat dan membangunkan istrinya. Jika sulit bangun, dia cipratkan air ke wajahnya. Allah akan merahmati seorang istri yang bangun malam lalu sholat dan membangunkan suaminya. Jika sulit bangun, dia cipratkan air ke wajahnya.

Begiitu juga hadits dari Abu Daud dan Nasaa-i dari Abi Hurairoh, jika seorang laki-laki bangun malam dan membangunkan keluarganya lalu sholat 2 rakaat, maka ditulis baginya sebagai orang yang selalu banyak berdzikir kepada Allah.

Maka ketika ada anjuran bangun malam, maka melakukan sholat tahajud adalah amalan peringkat pertama, apalagi kalau waktunya sangat terbatas.

Dari 'Aisyah r.a, Nabi sedang sholat malam, sedangkan Saya ada di depan Nabi sedang tidur. Maka ketika beliau sudah sholat witir, beliau membangunkanku dan aku pun melakukan witir.

Demikianlah keterangan ini Saya ambil dari Kitab I'aanatuh Thaalibinn Juz I halaman 267 - 268. Wallahu a'lam.




============================

BUKU FIQIH TERLARIS

Mabadi Fiqih
Fiqih Muyassar
Rezeki Deras dengan Sholat Dhuha
Keajaiban Puasa Senin Kamis
Fiqih Lengkap Madzhab Syafi'i
==========================
Back To Top